Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan
dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke
generasi.Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama
dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya
seni.Bahasa, sebagaimana juga budaya, merupakan bagian tak terpisahkan dari
diri manusia sehingga banyak orang cenderung menganggapnya diwariskan secara
genetis. Ketika seseorang berusaha berkomunikasi dengan orang-orang yang berbeda
budaya dan menyesuaikan perbedaan-perbedaannya, membuktikan bahwa budaya itu
dipelajari
Budaya adalah suatu pola hidup menyeluruh. budaya
bersifat kompleks, abstrak, dan luas. Banyak aspek budaya turut menentukan
perilaku komunikatif. Unsur-unsur sosio-budaya ini tersebar dan meliputi banyak
kegiatan sosial manusia.
Beberapa alasan mengapa orang mengalami kesulitan
ketika berkomunikasi dengan orang dari budaya lain terlihat dalam definisi
budaya: Budaya adalah suatu perangkat rumit nilai-nilai yang dipolarisasikan
oleh suatu citra yang mengandung pandangan atas keistimewaannya
sendiri."Citra yang memaksa" itu mengambil bentuk-bentuk berbeda
dalam berbagai budaya seperti "individualisme kasar" di Amerika,
"keselarasan individu dengan alam" di Jepang dan "kepatuhan
kolektif" di Cina.
Citra budaya yang bersifat memaksa tersebut membekali
anggota-anggotanya dengan pedoman mengenai perilaku yang layak dan menetapkan
dunia makna dan nilai logis yang dapat dipinjam anggota-anggotanya yang paling
bersahaja untuk memperoleh rasa bermartabat dan pertalian dengan hidup mereka.
Dengan demikian, budayalah yang menyediakan suatu
kerangka yang koheren untuk mengorganisasikan aktivitas seseorang dan
memungkinkannya meramalkan perilaku orang lain.
Budaya yang ada sampai saat ini adalah budaya yang
diwariskan turun temurun dari nenek moyang kita yang hidup berates-ratus tahun
sebelum kita.Sumber lahirnya budaya tersebut adalah karena adanya interaksi
antara manusia pada zaman dahulu dengan sesamanya dan dengan suatu yang mereka
percayai sehingga menjadi sebuah kebiasaan dan dianggap sakral dan penting.Hal
itulah yang mendorong manusia zaman dulu untuk menyebarkannya dan meneruskan
kebiasaan yang mereka lakukan secara turun temurun sehingga disebutlah budaya
seperti sekarang ini.
Dari setiap daerah selalu ada budaya dan tentu saja
tiap daerah memiliki budaya yang berbeda walaupun ada sedikit kemiripan yang
mungkin saja terjadi karena adanya campuran kebudayaan yang masuk ke daerah
tersebut.Seperti kebudayaan wayang,wayang tidak hanya 1 jenis di suatu
daerah.Wayang memiliki beberapa jenis seperti wayang golek,wayang kulit,wayang
orang,wayang suket dan lain-lain.Dari hal tersebut bisa disimpulkan bahwa
kebudayaan dapat beralkulturasi dengan kebudayaan lainnya sesuai dengan keinginan
manusia tersebut.
Berdasarkan kesimpulan tersebut bisa ditarik juga
sebuah pemikiran bahwa sebenarnya kebudayaan yang sekarang ada mungkin saja
adalah gabungan dari beberapa kali masuknya suatu unsur budaya ke suatu daerah
dengan budayanya sendiri sehingga terus menerus berubah dan berkembang hingga
sekarang ini.Seperti di Indonesia sendiri.Indonesia memiliki nilai sejarah yang
tinggi karena keanekaragaman budayanya dan juga luasnya wilayah Indonesia.
Kebudayaan Indonesia pertama kali muncul pada zaman
kerajaan Kutai dengna ditemukannya prasasti yupa dan tugu batu yang menandakan
pada zaman tersebut sudah ada peradaban yang memiliki suatu budaya.Lalu terus
menerus kebudayaan itu berkembang dan bergabung dengan munculnya kebudayaan
baru yang bisa datang dari luar atau dari dalam negri.
Seperti saat zaman penjajahan,bangsa barat datang ke
Indonesia dengan tujuan untuk mencari rempah-rempah,memperluas daerah jajahan
dan menyebarkan ajaran agama yang tentu saja mengubah kebudayaan masyarakat
Indonesia pada saat itu yang bercorak agama Islam dan Hindhu-Budha.Pola
penyebaran bisa dengan pernikahan,penjajahan atau dengan cara damai
lainnya.Setelah beberapa ratus tahun budaya Indonesia hamper terbentuk seperti
budaya yang sekarang ada.
Kebudayaan daerah sekarang yang ada juga terbentuk
karena keterbukaan masyarakat dengan kebudayaan asing yang masuk bersamaan
dengan berkembangnya teknologi dan globalisasi.Tapi di dalam gencarnya era
globalisasi,masih ada beberapa daerah yang tetap tidak ingin terpengaruh
kebudayaan asing seperti suku Baduy,suku Anak Dalam,suku Asmat dan
lain-lain.Hal itu terjadi karena masih kentalnya adat istiadat suku tersebut
terhadap kepercayaan mereka dengan leluhur mereka sehingga mereka tidak
menginginkan perubahan walaupun perubahan tersebut membawa hal baik ke dalam
kehidupan mereka.
Kebudayaan dapat dibagi menjadi 3 macam dilihat dari
keadaan jenis-jenisnya:
· Hidup-kebatinan manusia, yaitu sesuatu yang
menimbulkan tertib damainya hidup masyarakat dengan
adat-istiadatnya,pemerintahan negeri, agama atau ilmu kebatinan
· Angan-angan manusia, yaitu sesuatu yang dapat
menimbulkan keluhuran bahasa, kesusasteraan dan kesusilaan.
· Kepandaian manusia, yaitu sesuatu yang menimbulkan
macam-macam kepandaian tentang perusahaan tanah, perniagaan, kerajinan,
pelayaran, hubungan lalu-lintas, kesenian yang berjenis-jenis; semuanya
bersifat indah
A. Pengertian Tradisi dan Budaya
1. Pengertian budaya:
Beberapa arti kata budaya dapat ditemukan dalam
kamus-kamus, antara lain menyebutkan: 1) pikiran, budi; 2) kebudayaan; 3) yang
mengenai kebudayaan, yang sudah berkembang (beradab, maju). Arti kata
kebudayaan adalah 1) hasil kegiatan dan penciptaan batin (akal, budi, dan
sebagainya), manusia (seperti kepercayaan, kesenian, adatistiadat, dan adat
istiadat, dan sebagainya); 2)kegiatan (usaha) batin (akal, dan sebagainya),untuk
menciptakan sesuatu yang termasuk hasil kebudayaan.1Meskipun
tidak diketahui secara pasti, beberapa pendapat menyebutkan, yang mengusulkan
istilah kebudayaan adalah Mangkunegoro VII. Istilah ini muncul di Indonesia
kira-kira sekitar pada 1920 M, untuk mengartikan kata-kata yang sudah ada dalam
bahasa asing, antara lain cultuur (belanda), culture (Inggris),
dan Kultur (Jerman). Dalam bahasa Latin disebut colere, berarti
mengolah, mengerjakan, mengusahakan, memelihara mengarap tanah untuk dapat
ditanami, atau bertani. Lambat-laun istilah ini dipakai untuk semua usaha dan
tindakan manusia untuk mengolah tanah dan mengubah alam baik dalam pertanian,
perkebunan, ataupun kehutanan. Untuk kultur dalam arti pertanian, sejak dahulu
sudah ada istilah dalama bahsa jawa ialah kebudidaya. 2 kata
'kebudidaya' dan 'kebudayan' memiliki akar kata yang sama, yaitu budh,yang
berarti kesadaran dan juga apa yang menyebabkan orang menjadi sadar. Sinonim
denganbudhi ialah daya, yang berarti sadar,
bangun, insaf. Budhi adalah bentuk masdar dari budhi.Pendapat
lain menyatakan; Kata “kebudayaan” berasal dari kata Sansekerta buddayah, yaitu
bentuk jamak dari buddhi yang berarti budi atau akal sebagai
alat batin untuk menimbang baik buruk, benar tidak, dan sebagainya, tabiat,
watak, akhlak, perangai.3 dsengan
demikian kebudayaan dapat diartikan “hal-hal yang bersangkutan dengan akal”.
Ada yang menyatakanbudaya sebagai suatu perkembangan dari majemuk budidaya, yakni
daya dari budi”. Penulis berpendapat, kata budaya apabila diterjemahkan ke
dalam bahasa Sansekerta adalah bodhodayyang merupakan gabungan dari
dua kata yaitu bodh dan udaya. Bodh berarti
sadar, bangun, insaf, pengertian, penalaran, ilmu, dan sebagainya. Udaya berarti
lahir, muncul, tampak, terbit, dan sebagainya.4
2. Pengertian Tradisi:
Tradisi (Bahasa Latin: traditio,
"diteruskan") atau kebiasaan, dalam pengertian yang
paling sederhana adalah sesuatu yang telah dilakukan untuk sejak lama dan
menjadi bagian dari kehidupan suatu kelompok Masyarakat, biasanya dari suatu
negara, kebudayaan, waktu, atau agama yang sama. Hal yang paling mendasar dari tradisi
adalah adanya informasi yang diteruskan dari generasi ke generasi baik tertulis
maupun (sering kali) lisan, karena tanpa adanya ini, suatu tradisi dapat punah.
B. Faktor Pembentukan Budaya
Tinjauan Antropologis Terhadap Pembentukan Budaya
Tijauan antropologis yang dimaksud adalah tinjauan dari
aspek penciptaan budaya oleh manusia. Tinjauan ini dimaksudkan untukmendapatkan
keterangan sampai seberapa jauh aspek-aspek manusiawi yang mempengaruhi
lahirnya kebudayaan, terutama pembinaan moral bangsa. Suatu ketentuan yang
tidak dapat disangkal adalah bahwa manusia merupakan makhluk budaya, dalam arti
dengan seluruh potensi yang dimiliki, ia mampu melahirkan cipta, rasa, dan
karsa. Inilah yang paling menarik perhatian para pemikir, baik dari kalangan
umum maupun dari kalangan Islam, sehingga banyak di antara mereka menghabiskan
waktunya untuk melakukan penelitian-penelitian dalam bidang ini.Dengan behavioral
science, mereka melakukan analisis psikologis terhadap tingkah laku
manusia guna memperoleh kejelasan terhadap kerja cipta, rasa, dan karsa,
melauli beberapa aspek antara lain: cognitive dan emosi.5 Dari
penelitian-penelitian tersebut didapat berbagai potensi yang terdapat pada
manusia sejak ia dilahirkan. Pada saat diciptakan, manusia telah dilengkapi
dengan empat fitrah (dorongan) yang menjadi potensi bagi pengembangan budaya. 6 dari
keempat dorongan itu manusia mampu menciptakan budaya sebagai pengejawantahan
dari cipta, rasa, dan karsa. Dorongan-dorongan itu ialah:
1. Dorongan Naluri (hidayah fitriyah). Sejak
dilahirkan, manusia telah menampakkan gejala-gejala sebagai pertanda bahwa dia
adalah makhluk berbudaya, antara lain terlihat pada saat lapar ataupun haus, ia
mengeluarkan suara tangisan dan pada saat disusui ibunya, ia mampu menghisap
air susu ibu tersebut tanpa ada yang mengajarinya.7 Gejala
yang disebut juga denganinstinct Inilah yang mendasri penciptaan
budaya, meskipun dalam bentuk prima.8 Potensi
naluri yang terdapat pada diri manusia secara natural ini,
dimiliki juga oleh binatang dan tumbuh-tumbuhan.
2. Dorongan Indrawi (hidayah hissiyah). Di samping
naluri, manusi juga diberi kemampuan menerima rangsangan dari luar seperti
panas ataupun dingai, bunyi-bunyian, pemandangan yang indah, bau-bauan,
danmanis ataupun asin dengan perantaraan panca inderanya yaitu: alat peraba,
pendengar, pengelihat, pencium, dan perasa.9 Berbagai
budaya yang berupa bunyi-bunyian, bentuk-bentuk pemandangan, peralatan, dan
sebagainya adalah hasil tiruan manusia dari apa saja yang dapat ditangkap oleh
pancainderanya. Dengan potensi itu manusia dapat menjaga kelangsungan hidupnya,
melindungi dirinya dari bahaya yang mangancam, memenuhi kebutuhan minum, makan,
bertempat tinggal, dan memenuhi kepuasan-kepuasan untuk dirinya. 10Di
samping pada manusia, potensi ini juga didapati pada dunia binatang, tetapi
tidak pada tumbuh-tumbuhan.
3. Dorongan Akal hidayah 'aqliyah). Gejala-gejala
lahir yang ditangkap oleh pancaindera kadang-kadang menyimpang dari realitas
yang sebenarnya, seperti halnya jalan karena api yang sebenarnya sejajar,
tetapi pada jarak tertentu terlihat bertemu di satu titik, dan tongkat yang
sebenarnya lurus, apabila dicelupkan ke dalam air tampak membengkok.11 Penyimpangan
seperti itu tentu harus dikontrol dengan kemampuan akal, agar gejala-gejala
yang sebenarnya dapat diketahui. Dengan potensi berfikir daya khayalnya,
manusia mampu melakukan apreseasi(apperception), dan menyalurkan
apresiasinya itu melalui cipta, rasa, dan karsa. Dari kemampuan akal ini,
manusia mampu membuat alat untuk memudahkan keperluan-keperluannya, dari yang
sederhana sampai yang canggih, sehingga oleh orang Barat disebut dengan the
tool making animal (makhluk pembuat alat). Makin tinggi daya kreasi
manusia, makin canggih pula bentuk-bentuk budaya materialnya.12 Ia
tidak hanya mampu menciptakan alat dengan meniru benda-benda alam, tetapi juga
mampu menciptakan konsep-konsep baru yang didapat dengan daya pikirannya. 13Melalui
indera pendengarannya, manusia mampu menangkap getaran-getaran suara dari
hembusan angin, gesekan batang pohon, dan sumber suara lainnya yang terekam
dalam apresepsi material. Melalui daya ciptanya, manusia mampu melahirkan
gambaran-gambaran bunyi yang mengandung arti tertentu untuk berkomunikasi
dengan sesamanya atau dengan makhluk yang lai, sehingga oleh para filosof
disebut dengan zoon politicon 14 atau
dalam bahasa Arab disebut al-hayawan al-Atiq (makhluk yang
berbicara).
4. Dorongan Religi (hidayah diniyah). Karena
daya pemikiran manusia tidak dapat menjangkau apa yang terdapat di balik alam
maya pada, maka perlu disambung dengan bimbingan sang Pencipta alam semesta
yang diturunkan melalui para rasul-Nya15.
Dengan bimbingan ini manusia dapat mengetahui apa yang semestinya dilakukan,
sehingga budaya yang diciptakan dapat berguna baik bagi dirinya, makhluk
sesamanya, ataupun makhluk-akhluk yang lain. Menurut sifatnya, manusia adalah
makhluk berberagama, atau disebut dengan istilah homo-relegiosi16.
Dengan berpedoman pada agama, manusia dapat memperhalus budinya, sehingga ia
bisa menjelaskan tugasnya sebagai Master of the World/ khalifahtullah di
muka bumi ini. 17
Berdasarkan potensi yang ada pada manusia tersebut,
pembentukan budaya dapat dibagi menjadi empat fase: 1) Fase
Instinctive. Fase di mana dorongan pembentukan budaya itu semata-mata
timbul dari naluri, 2) Fase Inderawi. Fase pembentukan budaya
yang didorong oleh hasil penginderaan manusia pada alam sekitar, 3) fase
Akal. Fase di mana manusia membentuk budayanya dengan jalan
menggunakan kekuatan pikirannya serta imajinasinya, sehingga mampu menciptakan
budaya, 4) Fase Religi. Bimbingan wahyu, intuisi atau bisikan
yang dirasakan datangnya dari Maha Pencipta, sehingga memberikan
dorongan-dorongan bagi manusia untuk melengkapi hasil budayanya dengan
nilai-nilai keagamaan.
C. Proses Masuk dan Berkembangnya Agama dan Kebudayaan
Islam
1. Keadaan masyarakat Indonesia menjelang masuknya agama
Islam
Dilihat dari kondisi social budayanya, masyarakat daerah
pedalaman kehidupannya cenderung statis karena belum banyak melakukan kontak
dengan dunia luar. Sedangkan masyarakat di daerah pesisir, kehidupannya
cenderung dinamis karena sering bergaul dan berhubungan dengan budaya luar.
Perkembangan Kerajaan Majapahit dalam bidang ekonomi sangat
pesat, sehingga mempermudah masuknya pengaruh islam terutama yang berasal dari
India dan Cina.Situasi masyarakat Indonesia dalam suasana pengaruh budaya Hindu
dan Budha
Keadaan politik bangsa Indonesia menjelang masuknya agama
Islam terlihat sejak runtuhnya Kerajaan Sriwijaya banyak dimanfaatkan oleh
kerajaan-kerajaan bawahan untuk melepaskan diri dari pusat. Keadaan ini
dimanfaatkan oleh pedagang Islam dengan mendukung kerajaan-kerajaan bawahan
menjadi kerajaan yang bercorak Islam
2. Proses masuknya agama Islam ke Indonesia
Agama Islam pertama kali berkembang di Negara Arab.
Kemudian menyebar kearah Timur hingga sampai ke India Utara dan India Tengah.
Selanjutnya berkembang sampai ke pusat-pusat perdagangan seperti Gujarat,
Cambay, dan Bangladesh.
Masuknya agama Islam ke Indonesia juga tidak terlepas dari
perkembangan Islam di Gujarat dan Cambay, serta peranan pedangang Gujarat dalam
menyebarkan ke Indonesia. Selain pedagang yang berasal dari Gujarat, terdapat
pla pedagang-pedagang lain seperti pedagang dari Arab, Persia, dan Turki juga
berperan dalam meyebarkan agama Islam di Indonesia. Yang pertama kali muncul
sebagai pusat perdagangan dan perkembangan Islam adalah Kerajaan Samudrai
Pasai.
3. Sumber-sumber sejarah tentang masknya agama Islam ke
Indonesia
a. Sumber sejarah yang berasal dari luar negri, meliputi
1) Berita Cina
Pada zaman dinasti Tang menyatakan banyaknya orang-orang
Ta'hsih yang menggunakan niatnya menyerang Holling di bawah pemerintahan Ratu
Sima
2) Berita Arab
Pada abad ke-7 Masehi banyak pedagang Arab yang telah
mengadakan hubungan dagang dengan kerajaan Zabang
3) Berita Eropa
Marcopolo tahun 1292 Masehi singah di Sumatra bagian Utara
dan disitu ada Kerajaan Samudera dengan ibu kotanya Pasai, sehingga dikenal
dengan nama Kerajaan Samudera Pasai.
4) Berita India
Peranan pedagang Gujarat dalam penyebaran agama Islam
terutama di daerah pesisir pantai.
b. Sumber sejarah yang berasal dari dalam negeri:
1) Di leran Gresik, ditemukan makam Fatimah binti Maimun
tahun 1028 Masehi.
2) Di Sumatera, diketemukan makam Sultan Malik Al Saleh
tahun 1297 Masehi.
3) Di Gresik, diketemukan makam Maulana Malik Ibrahim tahun
1419 Masehi.
4. Pembawa dan penerima agama Islam
Ada beberapa pendapat tentang Negara asal pembawa agama
Islam ke Indonesia, yaitu:
- Menurut
Berita Cina, agama Islam disebarkan ke Indonesia langsung di bawa oleh
pedaganyang berasal dari Arab.
- Menurut
Snouck Hurgronye, agama Islam disebarkan ke Indonesia melalui pedagang
muslim yang berasal dari Gujarat.
- Menurut
S.Q. Fatimi, agama Islam dibawa oleh pedagang yang berasal dari Benggala.
Sedangkan golongan penerima Islam mula-mula adalah golongan elit, yaitu
yaitu golongan raja, bangsawan dan para pengusaha. Mereka itulah yang
pertama kali melakukan hubungan dagang dengan pedagang-pedagang Islam.
Ketika Kerajaan Majapahit runtuh, banyak kerajaan bawahan yang masuk Islam
dengan tujuan agar mendapat dukungan untuk melepaskan diri dari pusat,
secara otomatis rakyat pun ikut memeluk agama Islam.
5. Proses Islamisasi di Indonesi
a. Perdagangan
b. Perkawinan
c. Tasawuf
d. Pendidikan
e. Kesenian
f. Dakwah
Proses Islamisasi dapat berjalan dengan cepat, hal ini
disebabkan karena:
- Syarat
masuk agama Islam sangat mudah dan ringan yaitu cukup mengucapkan dua
kalimat syahadat.
- Agama
Islam disiarkan secara damai.
- Ajaran
agama Islam sangat demokratis yaitu tidak mengenal system kasta.
- Aturan-aturan
dalam agama Islam bersifat fleksibel.
- Runtuhnya
kerajaan Majapahit.
- Disiarkan
lewat budaya yang telah lama berkenbang di Indonesia.
D. Akulturasi Kebudayaan Hindu-Budha degan Kebudayaanan
Indonesia
- Pegertia
Akulturasi kebudayaan
Akulturasi kebudayaa adalah perpadua dua kebudayaan atau
lebih yag serig berkaita. Sebelum kedatanga bagsa asing, Idoesia telah memiliki
beraneka ragam kebudayaa, misalya gotog royog dalam medirikan rumah. Sedagkan
dalam hal kepercayaan masyarakat memiliki kepercayaan lama seperti ainimisme
dan diamisme.
Kebudayaan Hindu-Budha dari India yang masuk di Idonesia
sangat berpegaruh terhadap perkembangan kebudayaan Idonesia. Kebudayaan
Hindu-Budha tersebut langsug diterima tetapi diseleksi dan disesuaikan denga kepribadian
bangsa Idonesia. Sehingga tersebut kebudayaan baru yang jauh lebih sempurna.
Dalam proses akulturasi tersebut cirri khas kebudayaa Idoesia masih tetap
mewarnai dan dipertahankan sehingga tidak mematikan kebudayaan Indonesia.
Faktor-faktor yang mempermudah proses akulturasi
kebudayaan:
- Adanya
dua kebudayaan atau lebih.
- Tingkat
perkembangan kebudayaan yang akan berakulturasi.
- Corak
kebudayaan tidak terlalu berbeda, artinya berakar pada suatu kebudayaan.
Menurut SUNITTI KUMA, di Asia Tenggara terdapat landasan kebudayaan yang
sama yang diamakan kebudayaan Subbarat Asia Tenggara.
- Perwujudan
Bentuk Akulturasi Hindu-Budha dengan Kebudayaan Indonesia
- Di
bidang seni bangunan
Di bidang ini misalnya bangunan candi Borobudur yang
merupakan perpaduan antara punden berudak dengan seni patung dan Stupa India,
Ditinjau dari fungsi bagunan candi antara india dan Indonesia sangat berbeda.
Candi di India diguakan sebagai pemujaan terhadap para dewa, sedangkan candi di
Indonesia berfungsi sebagai penghormatan roh leluhur.
- Seni
rupa
Hal ini dapat di relief candi-candi yang ada di Indonesia,
tampak jelas bahwa para pelaku yang digambarkan tidak melukiskan orang India,
melaikan orang Indonesia. Begitu pula patug yang meghiasi candi juga
mengambarkan orang Idonesia.
- Aksara
Prasasti-prasasti tertua kerajaan Hindu di Indonesia
ditulis dengan menggunakan bahasa Sansekerta dan huruf Palawa, tetapi prasasti
yang lebih muda ditulis dengan huruf PRANAGARI dari bahasa Kawi di samping ada
yang ditulis denga bahasa melayu.
- Sistem
pemeritaha
Di Indonesia raja diagkat turu meuru, tetapi sifatya tidak
mutlak seperti di India. Raja-raja di Indonesia menyerahkan sebagian kekuasaan
di daerah-daerah pada pembantu dekatnya.
- Sistem
kepercayaan
Terjadiya Singkretisme Hindu, Budha dengan kepercayaan asli
Indonesia.
- Sistem
kalender
Sistem peanggalan ini berdasarkan pada peredaran matahari
da bulan. Contoh prasati Canggal beragka tahun 654 S dijadikan Masehi 732 M.
Prasasti Mantyasih beragka tahu 907-828 S.
- Filsafat
Cerita Ramayana dan Mahabarata mengilhami pandangan hidup
masyarakat Jawa. Bahwa watak angkara murka akan megalami kehancuran.
- Sistem
kemasyarakatan
Sistem kasta di Inida dilaksanakan sama ketat tetapi di
Indonesia tidak, seolah-olah tidak berlaku.
E. Akulturasi Kebudayaan Indonesia dengan Kebudayaan Islam
- Arti
akuluturasi
Akulturasi kebudayaan adalah perpaduan antara dua
kebudayaan atau yang saling mempegaruhi. Sebelum agama Islam berkembang di
Indonesia, masyarakat sudah mempuyai kepercayaan yang sangat kuat yaitu
aimisme, diamisme, hiduisme, da budhaisme. Karena kuatnya kepercayaan itu
melekat pada masyarakat Indonesia, sehigga Islam tidak mampu untuk meghapusnya.
Untuk itulah Islam bersikap luwes yaitu mau meyesuaika dengan kepercayaan yag
telah dimiliki oleh masyarakat setempat. Penyesuaian tersebut meliputi beberapa
aspek kecuali tentang keimanan da peribadatan.
- Perwujuda
akulturasi kebudayaan Islam dengan kebudayaan Indonesia
- Seni
baguan
Perwujudan akulturasi kebudayaan Indoesia dengan kebudayaan
Islam dalam seni baguan dapat dilihat dari bentuk banguan antara lain:
- Masjid
Masjid merupakan wujud seni bangunan yang paling jelas di
bidang arsitektur. Pada masjid kuno peniggalan sejarah Islam di Indonesia
mempunyai cirri-ciri khusus, antara lain:
- Atapnya
tumpang atau susun
- Denahnya
berbentuk bujur sangkar
- Terdapat
serambi dengan serambi samping
- Terdapat
kolam dan tempat untuk wudhu
- Pintu
gerbang masjid seperti gapura keratin atau candi Bentar yang merupakan
gapura khas agama Hindu
Beberapa contoh masjid kuno yang ada di Indonesia yaitu:
- Masjid
Agung Kasepuhan di Cirebon dibangun abad ke-16
- Masjid
Agung Demak dibangun pada abad ke-16, merupakan peninggalan kerajaan Demak
yang dibangun pada masa pemerintahan Raden Patah. Masjid tersebut memiliki
keistimewaan yaitu didirikan oleh para wali dan salah satu tiagnya terbuat
dari tatal.
- Masjid
Katangka di Sulawesi Selatan dibangun pada abad ke-17
- Masjid
Angke, Tambora, dan Maruda di Jakarta dibangu pada abad ke-18
Dari peninggalan masjid tersebut membuktikan bahwa agama
Islam disebarluaskan secara damai dengan memadukan kebuadayaan Islam dengan
kebudayaan setempat.
- Makam
Kompleks pemakaman merupakan gugusan nisan yang
dikelompokkan menurut hubungan kekeluargaannya. Antara kelompok keluarga dipisahkan
oleh kelompok yang dihubungkan dengan gapura. Karena makam sebagai tempat
kediaman yang terakhir da abadi, maka diusahakan untuk mejadi perumahan yang
sesuai dengan orang yang dikubur. Terutama makam raja, betukya dibuat seperti
sebuah istaa, terletak di atas perbukitan dan dibuat secara berundak-undak.
Contoh:
- Makam
sendang dhuwur di Tuban
- Makam
Putri Suwari di Leran Gresik
- Keraton
Keraton merupakan tempat raja dalam melakukan kegiatan
kerajaan. Keraton peninggalan sejarah Islam di Indonesia mempunyai corak
kombinasi yaitu corak seni Hindu, Islam dan seni setempat. Adapun cirri-ciri
bangunan keratin di Indonesia, antara lain:
- Atap
keratin bertingkat
- Pada
pintu masuk keratin biasanya terdapat alun-alun dan didekatnya terdapat
masjid agung.
Peinnggalan sejarah Islam di Indonesia yang berupa keratin,
antara lain:
- Keraton
Kesepuhan Cirebon merupaka peninggalan sejarah kerajaan Cirebon yang pecah
menjadi dua yaitu Kasepuhan dan Kanoman.
- Keraton
Kaibon di Banten yang didirikan oleh Fatahillah.
- Keraton
Surakarta dan Yogyakarta yang berdiri akibat adanya perjajia Gianti tahu
1755.
- Seni
sastra dan aksara
Seni sastra dan aksara Indonesia sebelum datangya Islam,
dipengaruhi oleh seni sastra dan aksara dari India. Aksara Jawa Kuno mendapat
pengaruh huruf Pallawa dari India da hasil seni sastra Indonesia banyak
dipengaruhi dari seni sastra India yang bersumber dari kitab Mahabarata dan
Ramayana. Setelah masuknya Islam maka huruf da bahasa Arab Mulai berkembang.
Banyak hasil sastra yang diterjemahkan ke dalam bahasa Arab. Ada beberapa
kesusasteraan yang berkembang di Indonesia sebagai wujud akulturasi atara
sastra Islam dengan tradisi Indonesia, berupa:
- Hikayat
adalah karya sastra Islam yag berisi cerita baik fiktif maupu sejarah.
Misalnya Hikayat Hag Tuah, Hikayat Bayab Budiman, Hikayat
Bahtiar.
- Babad
yaitu cerita sejarah yang biasanya lebih bersifat cerita daripada nilai
sejarahnya.
Contohnya: Babad Tanah Jawi, Babad Cirebon, Babad Giyanti.
- Syair
Misalnya: syair perahu, syair Abdul Malik, syair nDagang,
syair burung Pimgal.
4) Suluk
Misalnya: Suluk Wujil, Suluk Sukarso, Suluk Malang
Sumirang.
5) Kitab
Misalnya: Kitab Adat Makuta Alam, Undang-Undang Mataram.
- Seni
rupa
Bidang ini kurang berkembang karena adanya larangan dalam
Islam untuk melukis binatang maupun manusia. Yang muncul adalah seni patung
yang bentuknya disamarkan dengan seni kaligrafi. Seni kaligrafi merupakan seni
tulisan Arab indah yang merupakan rangkaian ayat-ayat suci Al Qur'an. Seni
kaligrafi peninggalan sejarah Islam di Indonesia banyak terdapat pada nisan,
makam, hiasan batik, keramik, keris, keraton, masjid, dan lain-lain.
- Sistem
pemerintahan
Masuknya agama dan kebudayaan Islam di Indonesia
berpengaruh juga dalam sistem pemerintahan, seperti:
- Jabatan
raja dinamakan Sultan
- Sultan
memerintah tidak turun-temurun tetapi lebih bersifat demokratis
- Para
wali atau ulama dalam pemerintahan sebagai penasehat raja
- Ialam
sebagai dasar hukum dan pemerintahan
- Raja-raja
Indonesia menggunakan nama-nama Islam
e. Sistem kalender
Masuknya agama Islam ke indonesia berpengaruh pada sistem
kalender. Sebelum kedatangan Islam , kalender Indonesia dipengaruhi budaya
India yaitu menggunakan perhitungan Saka. Tetapi setelah masuknya Islam mulai
mengenal tahun Hijriyah.
f. Seni musik dan tari
Skulturasi seni musik nampak pada:
1) Irama khasidah
2) Gamelan pada upacara grebek sekaten
Sedangkan bidang seni tari, misalnya:
1) Tari Seudati, diiringi salawat nabi
2) Permainan debus, diawali pembacaan Al Qur'an
3) Mesiran, tarian dengan salawat nabi
4) Saman, tarian dengan salawat
g. Filsafat
Setelah kedatangan Islam ke Indonesia, filsafat hidup
bangsa Indonesia juga dipengaruhi ajaran Islam. Hidup pada dasarnya adalah
ibadah. Dasar-dasar ilmu filsafat meliputi:
1) Ilmu fiqih
Fikih (Bahasa Arab: ﻓﻘﻪ;
transliterasi: Fiqih) adalah salah satu bidang ilmu dalam syariat
Islam yang secara khusus membahas persoalan hukum yang mengatur berbagai aspek
kehidupan manusia, baik kehidupan pribadi, bermasyarakat maupun kehidupan
manusia dengan Tuhannya.18 Beberapa
ulama fikih seperti Imam Abu Hanifah mendefinisikan fikih sebagai pengetahuan
seorang muslim tentang kewajiban dan haknya sebagai hamba Allah.
Fikih membahas tentang cara bagaimana cara tentang
beribadah, tentang prinsip Rukun Islam dan hubungan antar manusia sesuai dengan
dalil-dalil yang terdapat dalam Al-Qur'an dan Sunnah. Dalam Islam, terdapat 4
mazhab dari Sunni, 1 mazhab dari Syiah, dan Khawarij yang mempelajari tentang
fikih. Seseorang yang sudah menguasai ilmu fikih disebut Fakih.
2) Ilmu kalam
Ilmu kalām (Bhasa Arab: علم
الكلام) adalah falsafah mencari prinsip-prinsip teologi Islam
melalui dialektik. Dalam Bahasa Arab perkataan ini secara harfiah bermakna
"pertuturan". Seorang cendekiawan kalam dirujuk sebagai seorang mutakallim (ahli
teologi Islam; majmuk mutakallimiin). Terdapat banyak tafsiran
mengapa disiplin ini digelar "kalam"; salah satu daripadanya adalah
kontroversi terbesar dalam bidang ini berkaitan dengan pertuturan Allah.
3) Ilmu tasawuf
Tasawuf (Tasawwuf) atau Sufisme adalah
ilmu untuk mengetahui bagaimana cara menyucikan jiwa, menjernihan akhlaq,
membangun dhahir dan batin, untuk memporoleh kebahagian yang abadi. Tasawuf
pada awalnya merupakan gerakan zuhud (menjauhi hal duniawi) dalam Islam, dan
dalam perkembangannya melahirkan Tradisi mistisme Islam. Tarekat (pelbagai
aliran dalam Sufi) sering dihubungkan dengan Syiah, Sunni, cabang Islam yang
lain, atau kombinasi dari beberapa tradisi. Pemikiran Sufi muncul di Timur
Tengah pada abad ke-8, sekarang tradisi ini sudah tersebar ke seluruh belahan
dunia.
http://ronaldandreasrusli.blogspot.co.id/2012/04/sejarah-timbulnya-berbagai-macam-budaya.html
http://suranto-antasura.blogspot.co.id/2012/12/proses-terbentuknya-budaya-dan-tradisi.html
http://ronaldandreasrusli.blogspot.co.id/2012/04/sejarah-timbulnya-berbagai-macam-budaya.html
http://suranto-antasura.blogspot.co.id/2012/12/proses-terbentuknya-budaya-dan-tradisi.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar