Rabu, 15 Juni 2016

Pengembangan Budaya

Pengembangan budaya adalah suatu proses meningkatkan atau mempertahankan kebiasaan yang ada pada masyarakat dalam kajian pengembangan masyarakat yang menggambarkan bagaimana budaya dan masyarakat itu berubah dari waktu ke waktu yang banyak ditunjukkan sebagai pengaruh global. Pengembangan budaya dikembangkan secara luas melalui kepentingan transnasional. Segala bentuk kesenangan ikut terlibat dalam upaya pengembangan budaya ini. untuk menghadapi globalisasi budaya, sangat sulit bagi masyarakat untuk melestarikan budaya lokal mereka sendiri yang menjadi keunikan wilayahnya, namun globalisasi budaya ini merupakan komponen penting dalam pengembangan masyarakat wilayahnya sendiri. Dalam konteks Pengembangan masyarakat, pengembangan budaya memiliki empat komponen yaitu

Komponen dalam Pengembangan Budaya[sunting | sunting sumber]

1.   Melestarikan dan menghargai budaya lokal
Tradisi budaya lokal merupakan bagian penting dalam menanamkan rasa bermasyarakat, dan membantu memberikan rasa identitas kepada mereka. Oleh karenanya pengembangan masyarakat akan berupaya mengidentifikasi elemen-elemen penting dari budaya lokal dan melestarikannya.] Tradisi ini meliputi sejarah lokal dan peninggalan berharga, kerajinan yang berbasis lokal, makanan lokal atau hal lainnya. pengaruh eksternal dapat memisahkan tradisi-tradisi budaya lokai ini, dan strategi masyarakat yang cermat diperlukan jika tradisi tersebut ingin dilestarikan. Masyarakat perlu mengidentifikasi apa komponen yang unik dan signifikan dari warisan budayanya, dan untuk menentukan komponen mana yang hendak dipertahankan. Oleh karena itu, sebuah rencana dapat disusun tentang bagaimana mencapainya, misalnya kegiatan di balai masyarakat, membangun industi lokal yang berbasis budaya lokal.
2.   Melestarikan dan menghargai budaya asli atau pribumi
Ketika dikemukakan bahwa budaya asli hanyalah kasus tertentu dalam budaya lokal, dinamika yang berbeda yang mengelilingi budaya asli berarti budaya asli ini diperlakukan sebagai hal yang terpisah. Ada dua hal utama yang mendasarinya yaitu, pertama klaim istimewa yang dimiliki orang-orang pribumi terhadap lahan atau daerah dan terhadap struktur komunitas tradisional yang berkembang seleras dengan lahan atau daerah selama periode waktu jauh lebih lama daripada kolonisasibaru. Komunitas merupakan hal penting bagi kelangsungan budaya dan kelangsungan spritual, dalam arti penting kelesetarian budaya tradisional merupakan kebutuhan yang lebih penting bagi orang-orang pribumi daripada orang lain kebanyakan.
3.   Multikulturalisme
Kata ini lazimnya menunjukkan pada kelompok etnis yang berbeda yang tinggal di satu masyarakat tetapi mempertahankan identitas budaya yang berbeda. Oleh karena itu, fokus ini yaitu pada etnisitas dan fitur budaya dari kelompok-kelompok etnis yang berbeda. Kebiasaan-kebiasaan dalam budaya yang relatif homogentampak hilang, masyarakat harus sampai pada kehidupan bermasyarakat yang multikultural. Bagi beberapa orang, hal ini terjadi karena ketakutan, ancaman, kerugian dan raisal serta ketegangan budaya dan pengucilan. Keanekaragama latarbelakang budaya merupakan realitas bagi banyak masyarakat, dan oleh karena itu merupakan aspek yang penting dari pembangunan masyarakat.] Benturan nilai-nilai budaya dan problem-problem yang dialami oleh perseorangan dan keluargamemberikan suasana ketidakstabilan dan kecemasan selama mereka berusaha menemukan sebuah cara melalui konflik ini. Strategi yang digunakan dalam keadaan multikulturalisme yaitu mencakup bekerja dengan pemuka-pemuka masyarakat, meningkatkan kesadaran penduduk, dan menghadapi rasisme.
4.   Budaya partisipatori
Aktivitas budaya merupakan fokus penting untuk identitas masyarakat, partisipasi, interaksi sosial dan pengembangan masyarakat. Satu cara untuk mendorong masyarakat yang sehat yaitu dapat mendorong partisipasi yang luas dalam aktivitas budaya, sehingga seni, musik, teater, tarian dan olahraga menjadi sesuatu yang mereka lakukan, bukan yang mereka tonton. Hal ini telah menjadi fokus dari banyak program pengembangan budaya masyrakat; partisipasi budaya dapat dilihat sebagai cara penting untuk membangun modal sosial, memperkuat masyarakat dan menegaskan identitas. Aktivitas-aktivitas yang mungkin dilakukan akan berbeda-beda tergantung pada budaya lokal, budaya lokal dan faktor-faktor lain. Budaya parsipatif juga memiliki potensi untuk mencapai lebih dari memperkuat modal sosial dan bangunan masyrakat Partisipasi dalam aktivitas budaya merupakan bagian penting untuk membantu orang-orang dari suatu masyarakat untuk memperoleh kembali budaya mereka sendiri dan menolak ikut campur dari pihak di luar mereka.

Pengembangan Budaya dalam Penyesuaian Diri Manusia

·         Penyesuaian Biologis
Kondisi alam yang telah semakin berubah seiring dengan perusakan lingkungan sebagai akibat dari global ekonomi. Membuat manusia sulit untuk menyesuaikan dirinya secara biologis terhadap budaya yang berkembang seperti perkembangan budaya yang bertentangan dengan nilai dan norma masyarakat sebelumnya.
·        Penyesuaian Sosial
Pengembangan budaya yang bertele-tele dan terlalu di luar ambang batas norma dan nilai sosial yang ada sebelumnya, akan terasa sedikit sulit untuk disesuaikan dengan kondisi sosial masyarakatnya.

Proses

1.    Internalisasi
Manusia mempunyai bakat yang telah terkandung dalam gennya untuk mengembangkan berbagai macam perasaan,hasrat, nafsu, dan emosi dalam upaya pengembangan budayanya. Perasaan yang lahir dari manusia adalah manusia yang tidak pernah merasa puas, sehingga ia berupaya untuk selalu melakukan pengembangan-pengembangan dalam dirinya yang mempengaruhi perubahan pada budaya mereka sendiri.
2.    Sosialisasi
Berkaitan erat dengan kajian sistem sosial dalam masyarakat itu sendiri. Kita memahami buadaya dari proses sosialisasi turun-temurun, namun adakalanya, proses sosialisasi ini tidak sempurna dilakukan oleh generasi sebelumnya sehingga, membuat budaya yang lama terkadang diambil bagian yang sesuai dengan kondisi sekarang. Sehingga budaya yang ada dulu belum tentu ada untuk saat ini, karena juga dipengerahui oleh global ekonomi yang sedang berlangsung dalam kalangan masyarakat.
3.    Enkulturasi
Hal ini tidak lepas dari pengaruh dari luar masyarakat penganut budaya asli, proses ini menjadi faktor pendorong utama dalam peningkatan atau penurunan nilai pada suatu budaya dalam masyarakat. Dengan itu, aspek ini yang berada di luar masyarakat, menjadi indikator yang sangat penting dalam proses pengembangan budaya dewasa ini.

Nilai

Semakin bernilai hasil dari upaya pengembangan budaya ini bagi masyarakat maka semakin besar harapan untuk meningkatkan budaya tersebut.] Jika penghargaan yang diberikan antar satu masyarakat ke masyarakat lainnya dianggap bernilai, maka orang-orang yang melakukan perilaku-perilaku yang sesuai dengan nilai budaya yang baru tersebut, mereka akan mendapat prestise dari masyarakat lainnya.


KONDISI UMUM Budaya bangsa yang dilandasi nilai luhur berdasarkan Pancasila dan bercirikan Bhinneka Tunggal Ika diupayakan agar senantiasa menjiwai setiap aspek pembangunan. Kebudayaan nasional dikembangkan dengan mengangkat nilai budaya daerah yang luhur, serta menyaring dan menyerap nilai budaya dari luar yang positif. Pengembangan kebudayaan diarahkan menuju kemajuan adab dan mempertinggi derajat kemanusiaan bangsa Indonesia. Pada tahun 2004, pembangunan kebudayaan dalam Program Pembangunan Nasional (Propenas) mengacu pada satu program yaitu Program Pelestarian dan Pengembangan Kebudayaan. Pada tahun 2004 pembangunan kebudayaan yang dilaksanakan melalui Program Pelestarian dan Pengembangan Kebudayaan antara lain adalah: (1) penyelenggaraan temu budaya dan dialog budaya; (2) penyebarluasan informasi budaya; (3) penulisan sejarah Indonesia; (4) penyelenggaraan festival seni pertunjukan; (5) pengiriman misi kesenian ke luar negeri; (6) pemugaran dan pemeliharaan Benda Cagar Budaya; (7) penyelenggaraan film kompetitif dan penyelenggaraan kembali Festival Film Indonesia (FFI); (8) bantuan kepada organisasi/lembaga seni dan budaya; (9) pembinaan perfilman nasional; (10) preservasi dan alih media pustaka langka; dan (11) pengembangan minat baca masyarakat. Pada tahun 2005, dalam Rencana Pembangunan Nasional Transisi, pembangunan kebudayaan dilaksanakan melalui 3 program, yaitu Program Pengembangan Nilai Budaya, Program Pengelolaan Kekayaan Budaya, dan Program Pengelolaan Keragaman Budaya. Pencapaian kegiatan yang dilaksanakan pada tahun 2005 untuk Program Pengembangan Nilai Budaya antara lain: (1) pelaksanaan revitalisasi dan reaktualisasi nilai-nilai tradisional yang bernilai luhur melalui pelaksanaan kajian untuk meningkatkan hubungan antar budaya; (2) penyelenggaraan sosialisasi dan reaktualisasi Etika Kehidupan Berbangsa; (3) pengembangan kegiatan budaya kritis dan kewirausahaan yang progresif dan berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi; (4) pengembangan industri budaya dengan merevitalisasi modal budaya untuk perkembangan ekonomi; (5) penyusunan dan revisi peraturan perundang-undangan di bidang kebudayaan dan perpustakaan; dan (6) pengembangan minat dan budaya baca masyarakat melalui pengadaan bahan pustaka baik tercetak dan terekam, penyusunan statistik penerbitan buku, dan pengembangan jaringan informasi perpustakaan. Dalam tahun yang sama melalui Program Pengelolaan Kekayaan Budaya, dilaksanakan kegiatan: (1) pembinaan dan sosialisasi untuk meningkatkan apresiasi dan komitmen pada pelestarian kekayaan budaya; (2) pengembangan peran serta masyarakat dan swasta dalam operasionalisasi dan pemeliharaan kekayaan budaya; (3) pengembangan sistem informasi dan database bidang kebudayaan dan perpustakaan; (4) peningkatan sumberdaya manusia pengelola kekayaan budaya; (5) peningkatan kapasitas kelembagaan melalui pembenahan sistem manajerial lembaga-lembaga yang menangani pengelolaan kekayaan budaya; dan (6) pengembangan perfilman nasional yang berbasis budaya bangsa. Sedangkan untuk Program Pengelolaan Keragaman Budaya pada tahun 2005 dilaksanakan antara lain melalui: (1) pelaksanaan promosi sikap toleransi dan kooperasi; (2) pengembangan interaksi yang harmonis antarunit budaya untuk memperkuat semangat ke-Indonesiaan; dan (3) pengembangan berbagai wujud ikatan kebangsaan (keterikatan rasional dan emosional) melalui pelaksanaan kajian, dialog kebudayaan. Permasalahan dan tantangan yang masih dihadapi dalam pembangunan kebudayaan pada tahun 2006 adalah: (1) semakin lemahnya kemampuan bangsa dalam mengelola keragaman budaya dan semakin terbatasnya ruang publik yang dapat diakses dan dikelola masyarakat multikultur untuk penyaluran aspirasi sehingga menimbulkan berbagai ketegangan dan kerawanan sosial yang berpotensi merusak integrasi bangsa; (2) terjadinya krisis identitas nasional yang ditandai dengan semakin memudarnya nilainilai solidaritas sosial, kekeluargaan, keramahtamahan sosial, kebanggaan terhadap identitas kebangsaan, dan rasa cinta tanah air; (3) rendahnya kemampuan untuk menyeleksi derasnya arus budaya global sehingga penyerapan budaya global yang negatif lebih cepat dibandingkan dengan penyerapan budaya global yang positif dan konstruktif yang bermanfaat untuk pembangunan bangsa dan karakter bangsa; (4) lemahnya ketahanan budaya yang diakibatkan oleh tidak sebandingnya kecepatan pembangunan ekonomi dan pembangunan karakter bangsa; dan (5) menurunnya kualitas pengelolaan kekayaan budaya yang diakibatkan oleh kurangnya pemahaman, apresiasi, kesadaran, komitmen, dan kemampuan pemerintah daerah, baik kemampuan fiskal maupun kemampuan manajerial. Perkembangan masyarakat yang sangat cepat sebagai akibat dari globalisasi dan pesatnya kemajuan teknologi komunikasi dan informasi membutuhkan penyesuaian tata nilai dan perilaku. Dalam suasana dinamis tersebut, pengembangan kebudayaan diharapkan dapat memberikan arah bagi perwujudan identitas nasional yang sesuai dengan nilai-nilai luhur budaya bangsa. Di samping itu pengembangan kebudayaan dimaksudkan untuk menciptakan iklim kondusif dan harmonis sehingga nilai-nilai kearifan lokal mampu merespon modernisasi secara positif dan produktif sejalan dengan nilai-nilai kebangsaan.




http://www.bappenas.go.id/files/8613/5027/2596/bab-2-pengembangan-kebudayaan-yang-berlandaskan-nilai-nilai-luhur.pdf
https://id.wikipedia.org/wiki/Pengembangan_budaya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar